Selasa, 28 Juni 2011

Ikhtiar penyembuhan penyakit Qalbu (hati)

Semua jenis penyakit tidak selamanya menetap dan tidak selamanya pergi. Namun hinggap dan menjauh dari qolbu manusia sesuai kondisi dan kemauan manusia itu sendiri untuk menjauhkan diri dari sifat-sifat tersebut.
Segala macam penyakit qalbu yang menimpa diri seseorang, dapat berimplikasi negatif terhadap kehidupannya. Oleh karena itu perlu diupayakan penyembuhan sebelum berkarat, mendarah daging serta menjadi watak yang sulit dihilangkan.
Penyembuhan yang paling efektif adalah seperti apa yang di kemukakan oleh Syaikh Ibrahim Al-Khawwash yang di rangkum dalam bentuk syair oleh Al-Malibari, yaitu :

“wadawaa’ul qalbi khomsatun fatilaawatun # Bitadabburil ma’naa walil bathnil kholaa”
Waqiyaamul lailin wattadlorru’u bissakhari # Wamujaalasaatush shaalihiinal fudlalaa

<<<(Kifaayatul atqiya’ : 49)>>>.


Penjabarannya ialah sebagai berikut :
Obat hati itu ada lima macam yang paling mujarab, diantaranya ialah :
1. Membaca Al-Qur’an
Firman Allah Swt :
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajarn dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”(Qs. Yunus, 57).

Kata syaikh Abdul Ghani An-Nabulusi :
“ Alqur’an itu adalah obat bagi qolbu. Sedangkan penyakit qalbu adalah ahlak yang buruk (takabur, hasud, riya’, dan lain-lain), aqidah yang sesat serta kebodohan yang mencelakakan. Dan Al-Qur’an bisa mengobati semua penyakit tersebut.” <<<(Al-Hadiqatun Nadiyah, 55)>>>.

2. Sering berpuasa
Puasa bisa melatih karakter seseorang bersifat jujur dan sabar. Ketika seseorang berpuasa, hanya ia dan Allah Swt lah yang tahu puasa yang sedang ia laksanakan itu.disinilah kejujuran dan kesabaran seseorang akan di uji.
Rasulullah Saw juga menjanjikan keutamaan yang sangat besar bagi orang-orang yang berpuasa.
Dalam sebuah hadist telah disebutkan :
“Dari Abi Sa’id Al-Khudri RA, ia berkata, “Rasulullah Saw bersabda, “barang siapa yang berpuasa satu hari dalam jalan Allah Swt, maka Allah Swt akan menjauhkannya dari api neraka selama tujuh puluh tahun” (HR. Bukhari).
3. Shalat malam
Dalam firman Allah Swt telah di sebutkan sebagaim berikut :
“Dan pada sebagian malam hari bersenbahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ketempat yang terpuji”.(QS.Al-Isra’, 79).
4. Banyak berdzikir pada sepertiga terakhir malam
5. Bergaul dengan orang-orang shaleh
Manusia adalah mahluk sosial yang tak bisa hidup sendiri. Dan dalam pergaulan ini timbul proses saling mempengaruhi.
Pepatah arab mengatakan :” Syarat pertemanan adalah adanya kecocokan”.
Dalam pergaulan ini Syeikh luqmanul hakim mengatakan :
“Wahai anakku, bergaullah kamu dengan para ulama’. Rapatkanlah kedua lututmu dihadapannya (selalu menimba ilmu darinya). Sesungguhnya Allah Swt menghidupkan qolbu dengan cahaya hikmah sebagai mana bumi subur dengan adanya hujan yang deras”.<<<(Luqmanul Hakim Wa Hikamuhu, 18)>>>.
By Insan Al-Faqir


Tanda-tanda kebahagiaan dan kecelakaan

Tanda-tanda kebahagiaan
Tanda-tanda kebahagiaan itu ada sebelas perkara, diantaranya adalah :
1. Zuhud terhadap dunia dan cinta kepada akhirat
2. Senantiasa ingin beribadah dan membaca Al-Qur’an
3. Sedikit bicara tentang hal yang tidak perlu
4. Senantiasa memelihara shalat yang lima waktu
5. Bersikat Wara’ terhadap barang haram maupun syubhat, sedikit atau banyak
6. Bersahabat dengan orang yang baik-baik
7. Berlaku tawadhu’ dan tidak sombong
8. Dermawan lagi pemurah
9. Belas kasih terhadap sesama mahluk hidup
10. Menjadi orang yang bermanfaat bagi semua mahluk
11. Banayk mengingat kematian
Adapun tanda-tanda kecelakaan juga ada sebelas, diantaranya adalah :
1. Rakus mengumpulkan harta
2. Hanya ingin memperturutkan syahwat dan keenakan dunia
3. Ucapan kotor dan suka menggunjing orang lain
4. Meremehkan shalat yang lima waktu
5. Bergaul denga orang-orang yang durhaka
6. Buruk budi pekertinya
7. Berlaku congkak lagi sombong
8. Menolak manfaat dari sesama manusia
9. Sedikit belas kasihnya terhadap orang-orang yang beriman
10. Kikir
11. Tidak ingin mati, yakni bahwasanya apabila seseorang ingat akan mati, maka dia takkan menolak memberi makan dan belas kasih terhadap sesama muslim, baik laki-laki maupun perempuan.


By Insan Al Faqir

Berpelesir Ketaman Firdaus

Duka nestapa adalah sesuatu yang pasti. Ia senantiasa datang dan pergi dari qolbu manusia. Begitupun perasaan suka, ia adalah bagian dari romantika kehidupan. Duka akan melahirkan perasaan gundah gulana, sengsara bahkan penderitaan yang berkepanjangan.
Kendati demikian, sebagai mahluk yang berpikir rasional, penderitaan yang menimpa kita bukan untuk disesali ataupun ditangisi, tetapi harus dicarikan jalan keluar agar segera menghilang dan berlalu dari kehidupan kita. Bagi seorang yang beriman, obatnya adalah dzikrullah, sebagai mana firman Allah Swt : “Ingatlah bahwa dengan dzikir kepada Allah Swt, Qalbu manusia akan menjadi tentram” (Qs.Ar-Ra’du,28).
Secara umum, dzikir dibagi menjadi dua bagian yaitu dzikrul qalbi dan dzikrul lisan.
Adapun dzikir yang pertama dapat kita artikan dan kita pahami sebagai sebuah kemantapan qalbu untuk mengingat atau menyebut Asma Allah Swt, sedang dzikir yang kedua memiliki arti melafalkan atau membaca do’a - do’a yang sesuai dengan tuntunan Nabi Saw baik berupa tasybih, tahlil, istigfar, ataupun shalawat.
Dzikir juga bida dimplemetasikan dalam bentuk usaha memperluas wawasan dan memperkaya ilmu pengetahuan termasuk juga memandang seraya menikmati keindahan alam. Akan tetapi kita juga bisa mengaplikasikannya dalam membaca tanda-tanda kemarahan zaman sehingga kita semakin takut akan adzab (murka) Allah Swt.
Jadi, begitu luasnya konsep dzikir, namun ujung-ujungnya dari semua itu adalah hanya untuk mendekatkan ridi kepada Allah Swt. Orang yang menghindar dari dzikir, hidupnya akan selalu mengalami kegelisahan dan terjepit dalam kehidupan yang sempit.
Allah Swt berfirman : “Barang siapa yang berpaling dari ingat kepada-Ku (Dzikir), maka baginya penghidupan yang sempit dan kami akan menghimpunnya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS.Thaha,124).
Nabi saw menganjurkan agar kita selalu datang kemajlis dzikir, tempat dimana orang berkumpul untuk menyebut Asma Allah Swt dan mengagungkan-Nya. Bahkan lebih dari itu, jikalau kita bergabung dengan orang yang melakukan dzikir sama artinya kita berplesir ke taman Firdaus, sebagaiman sabda beliau : “Apabila engkau bertemu dengan taman firdaus hendaklah engkau singgah disana. “sahabat bertanya : “apakah taman firdaus itu ya Rasulallah ? “Yaitu orang yang berkumpul dalam rangka berdzikir kepada Allah Swt”. (HR, Ahmad).



By : Insan Al-Faqir

Jumat, 24 Juni 2011

Kesabaran Nabi Ayyub As


Ayyub bin Ish bin Ishaq as, adalah seorang Romawi, sedang ibunya adalah putri nabi Luth As. Ayyub adalah seorang yang berakal cerdas, pembersih, penyantun, lagi bijak bestari. Sedang ayahnya adalah seorang yang kaya raya, memiliki ternak unta, lembu, kambing, kuda bighal, dan keledai. Dinegara Syam tidak dad seorang pun yang menyamai kekayaannya. Dan setelah ayahnya meninggal dunia, harta itupun seluruhnya pindah ke Ayyub as, yang kemudian menikah dengan Rahmah, putri Afrayim bin Yusuf as.
Dan Allah swt, telah menganugerahinya dari istrinya itu 12x mengandung, melahirkan anak laki-laki dan perempuan. Kemudian Allah swt, mengutus Ayyub menjadi Rasul kepada kaumnya, yaitu penduduk Hauran dan Tih. Allah swt, memberinya budi pekerti yang luhur dan perasaan yang belas kasih, yang tiada seorang pun yang pernah berselisih dengannya, dengan menuduhnya dusta maupun mengingkarinya, karena Ayyub memanglah seorang yang mulia, sedang bapak dan ibunya pun orang yang mulia. Maka disyari’atkanlah oleh Ayyub as, kepad kaumnya syari’at-syari’at dan dibangunnya untuk mereka masjid-masjid. Ayyub mempunyai beberapa meja makan yang dia hidangkan untuk faqir miskin dan tamu-tamu. Bagi anak yatim, Ayyub adalah seumpama seorang ayah yang penuh rahmat, bagi janda-janda sebagai seorang suami yang belas kasih, sedang bagi orang-orang yang lemah adalah seumpama seorang saudara yang sangat dekat cintanya. Ayyub menyuruh wakil-wakil dan orang-orang kepercayaannya agar jangan menolak siapapun dari kebun dah buah-buahannya, sedang hewan ternaknya tiap tahun semakin bertambah banyak, akan tetapi dengan itu semua, Ayyub sedikitpun tidak merasa bangga, dan katanya : “Tuhanku, inilah pemberian-pemberian-Mu kepada hamba-hamba-Mu dalam penjara dunia. Maka betapakah pemberian-pemberian-Mu di surga kepad mereka yang mendapatkan kemuliaan-Mu di negri penjamuan-Mu ?”.
Semsntara itu, hati Ayyub betapa tiada lalai akan bersyukur kepada nikmat-nikmatNya, sedang lidahnya tiada berhenti menyebut Tuhannya, sehingga Iblis laknatullah sangat mendengki kepadnya, dan katanya : “Sesungguhnya Ayyub telah memperoleh dunia dan akhirat.” Iblis ingin menghancurkan Ayyub salah satu diantara dunia dan akhiratnya, atau kedua-duanya. Pada saat itu, iblis yang terkutuk itu biasa naik ke langit yang ketujuh, lalu berhenti dimana saja yang dia kehendaki. Pada suatu hari seperti biasanya iblis naik kesana, mak Allah yang maha perkasa pun menegurnya :” Hai terkutuk, bagai man kau melihat hamba-Ku, Ayyub, dan pakah kau memperoleh berita darinya?”
“Tuhanku,” jawab iblis, “sesungguhnya Ayyub menyembah-Mu, karena telah memberinya kekayaan dunia dan kesentosaan, padahal kalau tidak demikian, mak dia takkan menyembah-Mu, karena dia adalah hamba dari kesentosaan.”
“Dusta kau” sangkal Allah kepadnya, “sesungguhnya Aku tahu, bahwa dia akan tetap menyembah dan bersyukur kepada-Ku, sekalipun tidak memiliki kekayaan dunia.”
“Berilah aku kuasa atas dirinya, ya Tuhan, “pinta iblis. “Lalu lihatlah, bagaiman aku akan membuatnya lupa dari menyebut engkau, dan aku bikin dia lalai dari beribadah kepada-Mu”.
Maka Allah pun memberi kuasa kepada iblis atas apa saja terhadap Ayyub, selain ruh dan lidahnya. Iblis pulang lalu pergi ke pantai. Disana ia berteriak keras-keras, sehingga tidak seorang pun jin, baik laki-laki maupun perempuan yanmg ketinggalan, semua berhimpun kepadanya.
“Gerangan apakah yang menimpamu, wahai tuan kami?” mereka sekalian bertanya.
Iblis berkata : “sesungguhnya aku telah mendapat kesempatan yang tak pernah aku dapatkan lagi semisalnya, semenjak aku mengeluarkan Adam dari surga. Oleh karena itu, bantulah aku menggoda Ayyub.”
Mak setan-setan pun cepat-cepat menyebar, lalu mereka bakar dan hancurkan tiap-tiap harta Ayyub as, emudian berangkatlah iblis menemui Ayyyub as. Ketika itu Ayyub sedang bersembahyuang dimasjid. Iblis menegur, “apakah kamu akan menyembah Tuhanmu dalam keadaan berbahaya ini ?”, padahal ia telah benar-benar mengirim api dari langit membakar seluruh harta bendanya sampai menjadi debu.”
Ayyub tidak menjawab teguran iblis, sehingga ia selesaikan shalatnya, barulah kemudian berkata:” Segala pujio bagi Allah swt, yang telah memberi kepadaku, kemudian mengambil dariku.” Selanjutnya Ayyub pun berdiri lagi dan meneruskan shalatnya. Pergilah iblis tanpa hasil, terhina dan menyesali perbuatannya.
Ayyub,as mempunyai 14 anak, 8 laki-laki dan enamnya lagi perempuan. Tiap hari ia makan dirumah salah seorang saudaranya. Pada hari itu, mereka sedang berada di rumah saudaranya yang tertua, yang bernama Hammal, ketika setan-setan tiba berkumpuyl dan mengepung rumah itu, mereka robohkan sehingga menimpa anak-anak Ayyub as, matilah semua anak-anak Ayyub as. Diantara mereka ada mulutnya yang masih seggenggam makanan, adapula yang tangannya masih memegang gelas.
Sedang iblis kemudian pergi ketempat Ayyub as, sementara ia sedang dalam shalatnya. Mak tegur iblis:” Tetaplah kamu sembah Tuhanmu, sedang dia telah benar-benar merobohkan rumah menimpa anak-anakmu, sampai mati seluruhnya.”
Sedikitpun Ayyub tidak menjawab tegurannya, sehingga manakala ia telahn usai dari shalatnya, mak ia berkata :” Hai terkutuk, segala puji bagi Allah yang telah memberi daku, kemudian mengambil dariku. Harta dan anak adalah cobaan bagi laki-laki daan perempuan. Allah telah mengambil cobaan itu dariku, agar dfap[at sepenuhnya aku beribadah kepada Tuhanku.” Iblis pun pergi tanpa membawa hasil, meras rugi dan sangat marah.
Kemudian datang lagi ketika Ayyub as, shalat. Ketika sujud, iblis menghembus pada hidung dan mulut Ayyub as. Badan Ayyub lalu membengkak dan berkeringat deras sekali, lalu dirasakan pada dirinya suatu perasaan yang sangat berat. Ujar istrinya Rahmah:” ini adalah atas kesedihan harta dan bencana yang menimpa pada naka-anak. Sedang waktu malam aku tetap bersembahyang, lalu siangnya berpuasa, tanpa istirahat sesaatpun, dan tidak pernah kau rasakan suatu keenakan.”
Kemudian, nampaklah pada tubuh Ayyub as, cacar yang menutup seluruh tubuhnya sejak kepala sampai kedua kakinya, lalu mengalirlah nanah dari padanya, sedang didalamnya terdapat ulat. Kerabat dan kawan-kawan Ayyub pun tak lagi mau mendekatinya.
Ayyub mempunyai 3 orang istri. 2 diantaranya kemidian minta cerai. Ayyubpun menceraikan keduanya. Tinggallah kini Rahmah, yang melayaninya dan merawatnya siang dan malam. Sampai ada beberapa tetangganya datang, lalu mereka berkata: “Hai Rahmah....kami kwatir atas penyakitnya Ayyub itu menular kepada anak-anak kami. Keluarkanlah dia dari lingkungan kami. Dan kalau tidak, maka kami akan mengusirmu secara paksa.” Rahmah pun keluar. Diikatnya pada punggungnya pakaian-pakaiannya, lalu menjerit keras-keras:” Aduhai selamat tinggal, aduhai selamat berpisah. Mereka mengeluarkan kami dari negeri kami, dan mereka mengusir kami dari kampung halaman kami.”
Rahmah menggendong suaminya diatas punggungnya, sedang air matanya mengalir membasahi wajahnya. Dia pergi sambil menangis menuju sebuah reruntuhan gedung yang di pakai untuk pembuangan sampah, lalu diletakkannya Ayyub diatas sampah. Orang-orang kampung keluar, melihat keadaan Ayyub, lalu kata mereka: “bawalah pergi suamimu dari kami, dan kalau tidak maka akan kami lepaskan anjing-anjing kami, biar mereka makan dia.” Ayyub pun digendong lagi oleh istrinya sambil menangis, sampai tibalah dipersimpangan jalan. Ayyub dia letakkan disana. Rahmah datang lagi membawa cangkul dan tali, lalu dibangunnya sebuah rumah dari kayu. Kemudian dibawanya debu lalu dihamparkannya dilantai rumahnya, dan diambilnya batu-batu untuk sandaran Ayyub as. Setelah itu diambilnya sebuat dulang yang biasa di pakai oleh para pengembala untuk memberi minuman binatang ternak mereka. Untuk selanjutnya maka berangkatlah Rahmah masuk kampung. Ayyub berseru :”kembalilah hai Rahmah.....! Kuberi wasiat kau, bila kau ingin pergi dariku dan meninggalkan aku disini.”
“jangan khawatir haim tuan ku...!”, “sesungguhnya aku takkan meninggalkan engkau selagi nyawa masih ada dalam tubuhku.” Rahmah p;un pergi kekampung. Disana dia bekerja tiap hari sebagai buruh pemotong roti, buat memberi makan Ayyub as. Namun akhirnya orang dalam kampung itu tahu bahwa dia adalah istri Ayyub as, mak dia tidak mau lagi memberinya makan. Kata mereka :”enyahlah kau dari kami, kami sangat jijik kepadamu.”
Rahmah menangis dan katanya :” Duhai Tuhan, Engkau lihat keadaan ku, telah terasa sempit bumi olehku, sedang orang-orang benar-benar merasa jijik terhadap kami didunia. Janganlah Engkau jijik terhadap kami di akhirat, aduhai Tuhan. Dan mereka telah mengusir kami dari negeri kami. Janganlah Engkau mengusir kami dari negeri-Mu di hari kiamat.” Maka pergilah Rahmah kepada istri seorang tukang roti, lalu ujarnya :” Sesungguhnya kekasihku Ayyub kelaparan. Mak hutangilah aku roti.”
“Enyahlah kau dariku suamiku agar suamuku tidak melihat kamu”, hardik istri tukang roti itu. “Tapi berikanlah kepadaku seikat kelabang rambutmu”, yakni rambutnya yang terjalin. Rahmah mempunyai 12 ikat kelabang rambutnya yang sampai mencapai tanah. Dia sangat cantik, mirip dengan datuknya, Yusuf as, sedang Ayyub as, sangat menyenangi kelabang rambutnya itu.
Rahmah mengambil gunting, lalu dipotongnya kelabang itu dan ia berikan istri tukang roti itu, ditukar dengan 4 potong roti. Kata Rahmah :” Hai Tuhan..., sesungguhnya ini adalah demi taat kepada suamiku, dan demi memberi makan nabi-Mu Ayyub as, telah aku jual rambutku.”
Maka tatkala Ayyub melihat roti segar, ia merasa sangat bingung. Ayyub mengirabahwa istrinya telah menjual dirinya, sehingga terlanjur bersumpah, bila Allah menyembuhkannya, maka pasti akan dia dera istrinya itu 100x.
Setelah Rahmah menceritakan kisahnya kepada suaminya, maka Ayyubpun menangis, dan katanya :”Duhai Tuhanku....! aku telah kehabisan daya upayaku, sehingga istri naabi-Mu benar-benar telah menjual rambutnya dan menafkahkannya kepada diriku.”
Kata Rahmah :” Sekarang janganlah kau bersedih hati, tuanku, karena sesungguhnya rambutku akan tumbuh kembali lebih indah dari semula.”
Oleh Rahmah, roti itu di potong-potong lalu disuapkan kepada Ayyyub, sementara dia duduk disisinya. Sedang Ayyub tiap kali ada seekor ulat yang jatuh dari badannya, maka diletakkannya lagi pada tubuhnya, seraya berkata :” Makanlah apa yang telah Allah izinkan kepadamu.” Sehingga tidak dad lagi daging pada tubuhnya, sampai tinggal tulang-tulang, otot-otot dan syaraf-syarafnya saja. Maka dikala sang surya terbit, cahayanya dapat menembus dari depan Ayyub sampai kebelakang. Sedang yang tinggal dari tubuhnya yang mulia itu telah tiada lagi, selain hati dan lidahnya. Hatinya tiada henti-hentinya menyebut nama Allah Swt.
Menurut satu riwayat, Ayyub menderita sakit selama 18 tahun. Maka kata Rahmah pada suatu hari :” Engkau adalah seorang Nabi yang mulia disisi Tuhanmu. Tidakkah engkau berdo’a kepada Allah agar menyembuhkan engkau?”...
“Berapa lamakh dulu kita menggenggam keenakan ?.....” tanya Ayyub kepada istrinya.
“delapan puluh tahun,” jawab istrinya.
Ayyub berkata :” Sesungguhnya aku malu kepada Allah bila aku memohon kepadanya, sedang lama percobaan ku belum lagi mencapai seperti lama keenakanku.”
Tatkala pada tubuh Ayyub tidak ada lagi daging sepotong pun yang tertinggal, ulat mulai saling memangsa sesamanya, sehingga tinggal dua ekor saja. Dua ekor itu kemudian berputar-putar keseluruh tubuh Ayyub, mencari secuil daging, namun tidak ditemukannya juga, selain hati dan lidah Ayyub. Seekor ilat dari kedua itu datang kepada hati Ayyub dan menggigitnya pula. Maka baru saat itulah Ayyub menyeru kepada Tuhannya, katanya :” Sesungguhnya aku telah ditimpa bahaya (yakni cobaan berat), dan engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang diantara semua penyayang.”
Tetapi ini bukanlah sebuah pengaduan. Sehingga dengan demikian, belumlah Ayyub keluar dari golongan orang-orang yang sabar. Dan oleh karenanya, Allah telah berfirman :”Sesungguhnya kami dapati dia seorang yang sabar.” Karena Ayyub tidak gentar terhadap harta dan anak-anaknya, tetapi terasa gentar karena khawatir terputus dengan Tuhannya. Seolah-olah Ayyub berkata :” Wahai Tuhan, aku sabar atas setiap cobaan darimu, selagi hatiku sibuk mencintai Engkau dan lidahku masih sibuk menyebut nama-Mu. Dan apabila kedua anggota ini telah lenyap pula, maka akan benar-benar terputuslah aku dari-Mu. Dan engkau adalah Tuhan Yang Maha Esa dan Penyayang diantara semua penyayang.”
Kemudian Allah mewahyukan kepada Ayyub :” Hai Ayyub..., lidah adalah kepunyaan-Ku, hati dan ulatpun kepunyaan-Ku. Dan rasa sakitpun dari-Ku pula, kenapa gentar?......”
Ayyub tentu merasa gentar bila hati dan lidahnya termakan pula, karena beliau sibuk memikirkan dan mengingat Allah Swt. Kalau sampai termakan maka ia tak dapat lagi sibuk memikirkan dan mengingat Allah Swt. Oleh karenanya Allah menjatuhkan kedua ulat itu dari tubuh Ayyub. Seekor diantaranya jatuh kedalam air, lalu menjadi seekor lintah yang bisa dijadikan obat untuk beberapa macam penyakit, dan yang lain jatuhn didarat, lalu menjadi seekor lebah yang bisa mengeluarkan madu yang mengandung obat bagi manusia.
Kemudian datanglah jibril as, membawa dua buah delima dari surga. Ayyub berkata :” Hai Jibril......apakah Tuhan ku menyebut aku........?”
“Ya” jawab Jibril, “Dia mengucapkan selamat kepadamu dan menyuruh memakan dua buah delima ini, maka engkau akan sembuh sampai daging dan tulang mu.”
Setelah Ayyub memakan dua buah delima itu, Jibril as, berkata :” Berdirilah engkau atas seizin Allah Swt.” Ayyub berdiri lalu kata Jibril pula :” Jejakkan kakimu”.
Ayyub menjejakkan kaki kanannya, mak keluarlah air yang mengalir, lalu dia mandi dengan air itu. Kemudian dia jejakkan lagi kakinya yang sebelah kiri, maka memancarlah mata air yang sejuk, lalu Ayyub meminumnya, lalu lenyaplah sudah semua rasa sakit lahir dan bathin. Dan ternyata badannya kini lebih tampan dari pada semula, dan wajahnya lebih cemerlang dari pada rembulan, sebagai man firman Allah Swt :” Maka kamipun memperkenankan baginya (yakni Kami menerima do’anya), lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya, dan Kami kembalikan keluarganya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka”.

By Insan Al-Faqir






Rabu, 22 Juni 2011

Membuat banner templet bertaburan pada blogspot

 

1.  Sign in di blogger
 2. Klik menu Template
3.Klim menu Edit HTML
4.  Copy seluruh kode HTML yang ada lalu paste pada notepad kemudian save, ini sebagai backup data apabila kita melakukan kesalahan dalam proses edtitting template
5.  Simpan kode berikut antara kode <body> ........ </body> :
6.  Klik tombol Pratinjau untuk melihat perubahan
7.  Jika sudah OK, klik tombol Simpan Perubahan Template
8.  Selesai.
<br /><br /><marquee behavior="scroll" direction="down" style="position: absolute; right: 1100px; top: 52px; width: 100px; height: 900px;" scrollamount="14"><br /><img src="http://amen24.googlepages.com/face5.gif" width="100" height="100"/><br /></marquee><br /><br /><marquee behavior="scroll" direction="down" style="position: absolute; left: 358px; top: 2px; width: 60px; height: 450px;" scrollamount="5"><br /><img src="http://amen24.googlepages.com/face5.gif" width="30" height="30" /><br /></marquee><br /><br /><marquee behavior="scroll" direction="down" style="position: absolute; right: 441px; top: 55px; width: 60px; height: 250px;" scrollamount="9"><br /><img src="http://amen24.googlepages.com/face5.gif" width="30" height="30" /><br /></marquee><br /><br /><marquee behavior="scroll" direction="down" style="position: absolute; right: 498px; top: 53px; width: 60px; height: 380px;" scrollamount="6"><br /><img src="http://amen24.googlepages.com/face5.gif" /><br /></marquee><br /><br /><marquee behavior="scroll" direction="down" style="position: absolute; right: 800px; top: 51px; width: 60px; height: 350px;" scrollamount="7"><br /><img src="http://amen24.googlepages.com/face5.gif" /><br /></marquee><br /><br /><marquee behavior="scroll" direction="down" style="position: absolute; right: 390px; top: 55px; width: 60px; height: 450px;" scrollamount="5"><br /><img src="http://amen24.googlepages.com/face5.gif" /><br /></marquee><br /><br /><marquee behavior="scroll" direction="down" style="position: absolute; right: 749px; top: 54px; width: 60px; height: 250px;" scrollamount="5"><br /><img src="http://amen24.googlepages.com/face5.gif" /><br /></marquee><br /><br /><marquee behavior="scroll" direction="down" style="position: absolute; right: 325px; top: 52px; width: 60px; height: 300px;" scrollamount="10"><br /><img src="http://amen24.googlepages.com/face5.gif" /><br /></marquee><br /><br /><marquee behavior="scroll" direction="down" style="position: absolute; right: 600px; top: 49px; width: 60px; height: 350px;" scrollamount="8"><br /><img src="http://amen24.googlepages.com/face5.gif" /><br /></marquee><br /><br /><marquee behavior="scroll" direction="down" style="position: absolute; right: 873px; top: 52px; width: 60px; height: 400px;" scrollamount="3"><br /><img src="http://amen24.googlepages.com/face5.gif" /><br /></marquee><br /><br /><marquee behavior="scroll" direction="down" style="position: absolute; right: 50px; top: 55px; width: 60px; height: 700px;" scrollamount="12"><br /><img src="http://amen24.googlepages.com/face5.gif" /><br /></marquee><br />.

Selamat mencoba semoga sukses.......!

Selasa, 21 Juni 2011

Keutamaan Tarawih Di Bulan Ramadhan

Bersumber dari Ali Bin Abi Thalib Ra, bahwa dia berkata: “Nabi Saw di tanya tentang keutamaan-keutamaan Tarawih di bulan Ramadhan maka beliau bersabda :

1. Orang mukmin keluar dari dosanya pada malam pertama, seperti saat ia dilahirkan ibunya.
2. Pada malam kedua, ia diampuni dan juga kedua orang tuanya jika keduanya mukmin.
3. Dan pada malam ketiga, seorang malaikat berseru dibawah ‘Arsy: “Mulailah beramal, semoga Allah mengampunimu dosamu yang telah lewat”.
4. Pada malam keempat, dia memperoleh pahala seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan.
5. Pada malam kelima, Allah Swt memberinya seperti pahalanya orang yang shalat di Masjidil Haram, Masjid Madinah dan Masjidil Aqsha.
6. Pada malam keenam, Allah Swt memberinya pahala orang yang berthawaf di Baitul Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap batu dan cadas.
7. Pada malam ketujuh, seolah-olah ia mencapai derajat Nabi Musa As, dan kemenangan atas fir’aun dan haman.
8. Pada malam kedelapan, Allah Swt memberinya apa yang pernah diberikan kepada Nabi Ibrahim As.
9. Pada malam kesembilan, seolah-olah ia menyembah Allah Swt sebagaimana ibadah Nabi Muhammad Saw.
10. Pada malam kesepuluh, Allah Swt mengaruniai dia kebaikan dunia dan akhirat.
11. Pada malam kesebelas, ia keluar dari dunia seperti ia saat dilahirkan dari perut ibunya.
12. Pada malam kedua belas, ia datang pada hari kiamat sedang wajahnya bagaikan bulan dimalam purnama.
13. Pada malam ketiga belas, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap keburukan.
14. Pada malam keempat belas, para malaikat datang seraya memberi kesaksian untuknya, bahwa ia telah melakukan shalat tarawih, maka Allah tidak menghisabnya pada hari kiamat.
15. Pada malam kelima belas, ia di do’akan para malaikat dan para penanggung ‘Arsy dan Kursi
16. Pada malam keenam belas, Allah menetapkan baginya kebebasab untuk selamat dari neraka dan kebebasan masuk dalam surga.
17. Pada malam ketujuh belas, ia diberi seperti pahala para Nabi.
18. Pada malam kedelapan belas, seorang malaikat menyeru: “Hai hamba Allah, sesungguhnya Allah ridho kepadamu, dan kepada ibu-bapakmu”.
19. Pada malam kesembilan belas, Allah mengangkat derajat-derajatnya dalam surga firdaus.
20. Pada malam kedua puluh, Allah memberi pahala para syuhada’ dan para shalihin.
21. Pada malam kedua puluh satu, Allah membangun untuknya sebuah gedung dari cahaya.
22. Pada malam kedua puluh dua, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesedihan dan kesusahan.
23. Pada malam kedua puluh tiga, Allah membangun untuknya sebuah kota dalam surga.
24. Pada malam kedua puluh empat, ia memperoleh dua puluh empat do’a yang dikabulkan.
25. Pada malam kedua puluh lima, Allah menghapuskan darinya azab kubur.
26. Pada malam kedua puluh enam, Allah mengangkat pahalanya selama empat puluh tahun.
27. Pada malam kedua puluh tujuh, ia dapat melewati shirath pada hari kiamat bagaikan kilat yang menyambar.
28. Pada malam kedua puluh delapan, Allah mengangkat baginya seribu derajat dalam surga.
29. Pada malam kedua puluh sembilan, Allah memberinya pahala seribu haji yang diterima.
30. Pada malam ketiga puluh, Allah berfirman :” Hai hamba-Ku, makanlah buah-buahn surga, mandilah dari air Salsabil, dan m inumlah dari Kautsar. Akulah Tuhanmu dan engkaulah hamba-Ku.”

Senin, 20 Juni 2011

Wasiat Rohaniah


Dalam wasiat allah Swt yang dirurunkan melalui beberapa hadist qudsi dengan beberapa periwayatan yang shahih, yang diriwayatkan dari Rasulullah Saw adalah sebagai berikut :

“Wahai hamba-hamba Ku..........! sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezaliman kepada diri-Ku, dan Aku menjadikannya haram diantara kamu sekalian kepada-Ku, niscaya Aku akan Menunjukkan kepadamu sekalian.”

“Wahai hamba-hamba-Ku .........! kamu sekalian adalah tersesat, kecuali orang-orang yang Aku tunjukkan, maka mohon petunjuklah kamu sekalian kepada-Ku, niscaya Aku akan menunjukkan kepadamu sekalian.”

“Wahai hamba-hamba-Ku.......! sesungguhnya kamu sekalian adalah kelaparan, kecuali orang-orang yang Aku berikan makan, maka mintalah makan kamu sekalian kepada-Ku, niscaya Aku akan memberikan makan kepadamu sekalian.”

“Wahai hamba-hamba-Ku............! sesungguhnya kamu sekalian adalah bugil, kecuali orang-orang yang Aku beri pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku akan memberikan pakaian kepada mu sekalian.”

“Wahai hamba-hamba-Ku....! sesungguhnya kamu sekalian siang-malam adalah berdosa, dan sesungguhnya Aku mengampuni semua dosa, maka mohonlah ampun kamu sekalian kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuni kamu sekalian.”

“Wahai hamba-hamba-Ku.....! sesungguhnya kamu sekalian tidak dapat memberikan manfaat kepada-Ku, maka mohonlah kemanfaatan dari-Ku, dan kamu sekalian tidak akan dapat memberikan mudarat kepada-Ku, maka mohonlah perlindungan mudarat dari-Ku.”

“Wahai hamba-hamba-Ku....! jikalau ada generasi penerus awal dan akhir kamu sekalian, baik manusia atau jin, sebagai mahluk yang paling berhati takwa diantara kamu sekalian, maka semua itu tidak akan menambah sesuatu pun dari kekuasaan-Ku.”

“Wahai hamba-hamba-Ku..........! jikalau ada generasi penerus awal dan akhir kamu sekalian, baik manusia atau jin berdiri diatas satu dataran, kemidian memohon kepada-Ku, maka Aku akan memberikan semua permintaannya, semua itu tidak mengurangi apapun yang ada pada-Ku, kecuali sebagai mana menguranginya benang ketika di benamkan kedalam laut.”

“Wahai hamba-hamba-Ku..........! andai saja generasi penerus yang awal dan akhir kamu sekalian, baik dari manusia ataupun jin, kesemuanya berkumpul dalam satu tempat untuk meminta keperluan masing-masing kepada-Ku, lalu Aku mengabulkannya, maka yang demikian itu tidak mengurangi sesuatu yang Aku miliki, kecuali sebagaimana tetesan dari jarum yang dimasukkan kelaut. Wahai hamba-hamba-Ku.....! sesungguhnya amal-amalmu sekalian adalah perhitunganmu, kemudian Akupun menepatinya kepadamu sekalian . Barang siapa menemukan kebajikan, maka bersyukurlah kepada Allah, barang siapa menemukan selain kebajikan, maka ia tidak selesai-selesai kecuali memaki pada dirinya sendiri.”

Orang yang berakal adalah orang yang mempunyai 4 waktu :
1. Waktu untuk munajat (berlindung) kepada Tuhannya.
2. Waktu untuk merenungkan dirinya
3. Waktu untuk berbagi rasa dengan sesamanya, yaitu orang yang dapat menunjukkan kekurangan pribadinya
4. Waktu khusus di peruntukkan bagi kepentingan pribadi dan syahwatnya, yaitu hal-hal yang mubbah

Wafatnya Nabi Muhammad Saw.

Bismillahir rahmaanir rahim.
Al-yauma akmaltu lakum diinakum wa atmamtu ‘alaikum ni’matii wa radhiitu lakumul islaamadiinan.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi maha Penyayang
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam jadi agama bagimu.” (QS. Al-Maidah : 3)

Tafsir :
(Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu) dengan pertolongan dan dimenangkan atas agama-agama lain seluruhnya, atau dengan ditetapkan dasar-dasar akidah dan ditentukannya prinsip-prinsip syari’at dan aturan.
(Dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku) dengan petunjuk dan taufik, atau dengan disempurnakannya agama, atau dengan terbukanya kota Makkah dan dihancurkannya tonggak kejahiliahan.
(Dan telah Aku ridhai islam) telah Aku pilih islam bagimu (menjadi agama) diantara agama-agama lain, dan itulah agama benar di sisi Allah Swt, yg lain tidak. (Qadhi Baidhawi)
Diriwayatkan dari Nabi Saw bahwa beliau bersabda :
Qaala lii jibraa-ilu : Ya Muhammadu innallaha ta’aalaa khalaqa baharan min waraa’i jabali Qaafin wafil bahri samakun yushallii ‘alaika faman akhdza minhu samakatan yabisat yadaahu wa tashiruss samakatu min jumlatil ahjaari.
“Jibril berkata kepada ku: “ya muhammad saw, sesungguhnya Allah Swt telah menciptakan sebuah lautan disebrang gunung Qaf. Di laut itu terdapat iakan yang bersholawat kepadamu. Maka barang siapa mengambil seekor ikan dari laut itu, maka kedua tangannya akan layu, sedang ikan itu akan tergolong batu-batu”.
Hadist ini menunjukkan, bahwa apabila seseorang bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw dan malaksanakan shalat lima waktu berjama’ah, maka dia akan selamat dari malaikat Zabaniah dan dari azab neraka.
Diriwayatkan bahwa setelah turunnya ayat ini menangislah Umar ra, maka berkatalah Nabi Saw: “mengapa kau menanigs wahai Umar.....?”
Jawabnya : ”aku menangis, karena dulu kita senantiasa ditambahi agama kita. Dan apabila agama kita telah sempurna, maka sesungguhnya tidak ada suatu apapun yang telah sempurna kecuali berkurang”.
Maka jawab Nabi : “kau benar”. (Abus su’ud).
Dan telah diriwayatkan pula, bahwa ayat ini di turunkan sesudah Ashar pada hari jum’at di Arafah, dikala haji Wada’, sedang Nabi berwukuf di Arafah di atas seekor unta. Dan setelah ayat ini tidak turun lagi satupun kefardhuan. Ketika turunnya ayat ini Nabi Saw tidak kuat menanggung makna-maknanya. Maka beliau bersandar pada untanya, sehingga unta itupun mendekam, maka turunlah Jibril As, lalu berkata : “Ya Muhammad bahwasannya pada hari ini selesailah sudah urusan agamamu, dan berhentilah apa yang di perintahkan Tuhan mu dan apa yang Ia larang terhadapmu. Maka kumpulkanlah sahabat-sahabatmu dan beritahukan kepadanya bahwa aku takkan turun lagi sesudah ini kepadamu”.
Maka pulanglah Nabi Saw dari makkah ke madinah. Lalu beliau kumpulkan para sahabatnya, dan beliau bacakan ayat tersebut kepada mereka, lalu beliau beritahukan kepadanya apa yang telah di katakan Jibril As. Maka para sahabatnya gembira seraya mengatakan : “Sesungguhnya telah sempurna agama kita” selain Abu bakar RA. Adapun dia, benar-benar sedih, lau datang kerumahnya dan ditutup pintunya, lalu tenggelam dalam tangis sinag dan malam. Hal itu akhirnya di dengar para sahabat yang lain, maka mereka pun berkumpul lalu datang kerumah Abu bakar Ra, dan berkata : “ Hai Abu bakar, kenapakah anda menangis saat bergembira dan bersuka ria, di karenakan Allah Swt telah menyempurnakan agama kita ?..............
Jawab Abu bakar Ra : “Hai sahabat-sahabat ku, kalian tidak tahu musibah apa yang menimpamu. Tidakkah kalian mendengar, bahwasannya apabila suatu perkara telah sempurna, maka mulailah ia berkurang. Dan ayat ini memberitahukan tentang perpisahan kita, tntang Al-Hasan dan Al-Husain yang menjadi yatim, dan istri-istri nabi yang akan menjadi janda. Maka terdengarlah jeritan diantara para sahabatnya itu, dan mereka menangis semua. Lalu yang lain mendengar suara tangisan itu dari kamar Abu Bakar Ra, lalu mereka datang kepada Nabi Saw, seraya berkata : “Ya Rasulallah kami tidak tahu akan hal para sahabat-sahabat itu. Hanya saja kami mendengar suara tangisan dan jerit mereka”.
Maka berubahlah roman Nabi Saw, hingga cepat-cepat bangkit dan sampailah beliau kepada para sahabat-sahabatnya itu, dimana beliau melihat mereka dalam keadaan seperti itu. Maka tanya beliau : “Kenapakah kalian menangis?.....................”
Ali Ra menjawab : ”Sesungguhnya Abu bakar berkata : ”sesungguhnya aku mendengar dari ayat ini bau wafat Rasulullah Saw, lantas benarkah ayat ini menunjukkan wafat mu wahai Rasulullah ?...........
Jawab Nabi Saw: “Benarlah apa yang dikatakan Abu bakar itu. Sesungguhnya telah dekat kepergianku dari sisimu, dan telah tiba saat perpisahan ku dengan mu”.
Dan hal ini juga telah menunjukkan, bahwa beliau adalah sahabat yang paling alim.
Tatkala Abu bakar mendengar itu, maka menjeritlah ia keras-keras lalu tersungkur tidak tersadarkan diri, sedang Ali gemetar, sementara sahabat-sahabat lainnya terguncang ,takut semuanya danmenangis hebat, sehingga ikut menangis pulalah gunung-gunung dan batu-batu bersama mereka, serta malaikat-malaikta di langit. Dan ikut menangis pulalah cacing-cacing dan binatang di hutan-hutan da lautan.
Selanjutnya Nabi Saw bersalaman dengan sahabat-sahabatnya satu persatu, berpamitan dengan mereka, maka menangislah seraya berwasiat kepadanya . Kemudian Nabi Saw masih sempat hidup setelah turun ayat ini selama delapan puluh satu hari. Dan ada pula yang mengatakan setelah turunnya firman Allah Swt :
Yastaftuunaka qulillahu yuftiikum fil-kalaalati.
“Mereka meminta fatwa kepadamu, katakanlah, “ Allah memberi fatwa kepadamu tentang kekalahan................”
Beliau Saw masih sempat hidup sesudah itu selama 50 hari. Dan tatkala turunnya firman Allah swt :
Laqad jaa-akum rasulun min anfusikum.
“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri”.
Setelah itu beliau masih sempat hidup selama 35 hari. Dan tatkala turunnya Firman Allah Swt :
Wattaqqu yauman turja’uuna fiihi ilallahi.
“Dan peliharalah dirimu dari (azab pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah........”
Sesudah itu beliau masih hidup selama dua 21 hari. Dan ayat ini adalah ayat Alqur’an yang terakhir kali diturunkan.Dan sesudah turunnya ayat ini Rasulullah Saw suatu hari naik mimbar, lalu menyampaikan sebuat kuthbah yang mengakibatkan menangisnya semua mata, takutnya semua hati, dan menggigilnya semua badan orang. Beliau menyampaikan kabar gembira dan peringatan.
Dan diriwayatkan dari Ibnu Abbas Ra, bahwasanya tatkala mendekati wafatnya nabi Saw, beliau menyuruh bilal supaya menyeru orang untuk shalat . Maka bilal pun menyeru, dan berkumpulah para sahabat Muhajirin dan Anshar ke masjid rasulullah saw, beliau melakukan dua raka’at shalat yang ringan bersama para sahabat. Kemudian naiklah beliau ke mimbar, lalu memuja Allah dan kepadanya, dan disampaikanlah olehnya suatu khutbah yang menyentuh hati, yang karenanya semua hati siapapun merasa takut dan mata siapapun menangis.
Kemudian sabda beliau kepadanya :
“Hai sekalian kaum muslimin, sesungguhnya aku adalah seorang nabi, penasehat dan penyerumu kepada Allah swt, dengan izinNya. Dan aku, bagimu sekalian, bagai seorang saudara yang belas kasih atau ayah yang penyayang. Barang siapa yang teraniaya olehku, maka hendaklah ia berdiri dan membalas kepadaku sebelum adanya pembalasan di hari kiamat”.
Namun tidak seorang pun yang berdiri menuju belia, sehingga belia berkata kedua-ketiga kali. Maka bangkitlah seorang laki-laki benama Ukasyah bin muhshan. Dia berdiri di depan nabi, lalu berkata : “ Aku tebus engkau denga ayah ibuku, Ya Rasulallah, seraya engkau tidak menyeru kepada kami berkali-kali, niscaya aku takkan berani melakukan hal itu sedikitpun. Sesungguhnya aku pernah menyertaimu di perang Badar. Untaku berdekatan dengan untamu, lalu aku turun dan mendekati engkau, sehingga aku mencium pahamu. Maka engkaupun mengangkat tongkatmu yang digunakan untuk memukul unta supaya berjalan cepat, namun dengan tongkatmu itu engkau telah memukul pingggangku. Aku tidak tahu apakah engkau sengaja , ya Rasulallah, apakah engkau bermaksud memukul untamu?..............”
Bilal keluar masjid, sedang tangannya berada diatas kepalanya seraya berkata : “Ini rasulullah menyerahkan dirinya di qishash”.
Bilal mengetuk pintu fatimah, maka kata fatimah : siapa di pintu?....
Jawab bilal : “Aku datang kepadamu untuk mengambil tongkat Rasulullah.”
Fatimah bertanya : “Hai bilal, apa yang hendak dilakukan ayahku dengan tongkat itu”?........
Jawab bilal : “Hai fatimah, sesungguhnya ayahmu mempersilahkan dirinya di qhishas”
Fatimahberkata : hai bilal siapa yang sampai hati mengqishash rasulillah?............
Dan diambillah tongkat oleh bilal itu, lalu masuk masjid dan menyerahkan tongkat itu kepada Rasulullah, sedang rasulullah menyerahkannya kepada Ukasyah.
Tatkala abubakar dan umar menyaksikan hal itu, maka keduanya bangkit lalu berkata : “Hai ukasyah, kami ada di depan mu, maka qhisashlah kami, dan jangan kamu qishash nabi saw”.
Namun Rasulullah bersabda : “Duduklah kalian, sesungguhnya Allah swt mengetahui kedudukan kalian. “
Ali Ra, pun bangkit lalu berkata : “Hai uksyah, selama hidup aku berada dihadapan Nabi, tidak sampai hati ku mengqhishash Rasulullah, inilah pinggangku dan perutku, qhishashlah aku dengan tangan mu dan deralah aku dengan tanganmu.”
Rasulullah saw bersabda : “hai ali, Allah telah mengetahui kedudukan dan niatmu.”
Selanjutnya hhasan dan husain bangkit lalu berkata : “Hai ukasyah, tidakkah kamu mengenal kami, bahwa kami adalah cucu Rasulullah saw, dan qhishash terhadap kami sama dengan qishash terhadap Rasulullah saw, “?.............
Nabi saw pun berkata : “ Duduklah wahai kedua bola mataku, “Kemudian pula sabda Nabi saw: Hai ukasyah pukullah aku, kalau engkau hendak memukul,”
Ukasyah menjawab : “Yarasulallah saw : engkau telah memukul aku dalam keadaan tidak berbaju,” maka Rasulullah saw melepaskan baju. Tiba-tiba kaum muslimin menjerit-jerit dan menangis . Dan tatkala Ukasyah melihat kepada tubuh Rasul yang putih, diapun mendekap dan mencium puunggung Rasulullah seraya berkata : “ aku tebus engkau dengan nyawaku, ya Rasulullah. Siapakah yang akan sampai hati mengqishash engkau, ya Rasulullah !..............
Sesungguhnya aku lakukan hal ini, tak lain karena berharap agar tubuhku bersentuhan dengan tubuhmu yang mulia, serta di peliharalah aku kiranya oleh tuhan ku, dengan kehormatan mu dari neraka.”
Maka sabda Nabi saw : “ketahuilah barang siapa inginj melihat penghuni surga, maka hendaklah melihat kepada orang ini,. Maka bangkitlah kaum muslimin, menciumi diantara kedua mata Ukasyah, seraya berkata :”beruntunglah engkau , engkau telah memperoleh derajat yang tinggi dan berteman dengan Muhammad saw dalam surga.
Ibnu Mas’ud berkata : “tatkala wafat nabi saw telah dekat, kami berkumpul dirumah ibu kita, Aisyah Ra. Kemudian Nabi memandang kepada kami, mmaka berlinanglah kedua matanya, lalu bersabda : “selamat datang semoga Allah mengasihi kalian. Aku berwasiat kepadamu sekalian, supaya bertaqwa dan ta’atb kepada Allah. Sesungguhnya telah dekat perpisahan dan telah hampir pulang kepada Allah Swt, dan kepada surga ma’wa. Maka hendaklah ali memandikan ku, al fadhal bin abbas yang mengucurkan air, dan usamah bin zaed membantu keduanya. Dan bungkuslah akun dengan pakaian-pakaian ku jika kalian mau, atau kain putih dari yaman. Apabila kalian telah memandikanku, taruhlah aku diatas dipanku dalam rumahku ini, dipinggir liangku. Kemudian keluarlah dariku sebentar, karena yang pertama kali menyalati aku adalah Allah Swt, barulah jibril, kemudian mikail, terus israfil, kemudian malaikat maut bersama tentaranya, dilanjutkan malaikat lainnya, sesudah itu masuklah kalian kedekatku, kelompok demi kelompok, lalu shalatilah aku.”
Tatkala mendengar perpisahan Nabi, mereka menjerit dan menangis, seraya berkata : “YaRasululllah, engkau adalah rasul kami, pemersatu kami dan pemimpin urusan kami. Jika engkau pergi, kepada siapakah kami kembali ?............
Rasulullah Saw menjawab : “Aku tinggalkan kalian semua dengan hujjah dan thariqah, yang putih, dan aku tinggalkan untukmu dua penasehat, yang bisa bicara dan yhang diam. Yang berbicara adalah Al-Qur’an, dan yang diam adalah maut. Apabila kalian mengalami urusan yang sulit, maka kembalilah pada Alqur’an dan assunah. Dan apabila hati kalian keras maka lunakanlah dengan memikirkan ihwal mati”.
Rasulullah menderita sakit pada akhir bulan shafar, beliau sakit sealam 18 hari, dimana orang-orang menjenguknya. Sakit yang membawanya mati mulai dari pusing yang beliau alami. Beliau dibangkitkan pada hari senin, juga meninggal dunia pada hari senin. Dan tatkala hari senin tiba, sakitnya menjadi berat. Maka bilal mengumandangkan adzan shubuh dan berdiri di pintu rasulullah , maka katanya : “Assalamu’alaika, ya Rasulullah !...........
Fatimah berkata : “Sesungguhnya Rasulullah tengah sibuk dengan dirinya, Maka bilal pun masuk masjid, dan tidak paham perkataan fatimah. Dan tatkala pagi mulai terang, bilal datang kedua kalinya dan berdiri di pintu Rasul, lalu berkata seperti tadi. Rasulullah mendengar suara bilal lalu bersabda : “Masuklah hai bilal, sesungguhnya aku sibuk dengan diriku dan tersa berat olehku sakitku ini. Hai bilal suruhlah Abubakar shalatb dengan orang-orang itu”.
Maka keluarlah bilal seraya menangis dan meletakkan tangan di atas kepala, sambil berseru : “oh bencana, putuslah harapan dan remuklah punggung. Oh andai aku tak pernah dii lahirkan oleh ibuku.” Bilal masuk masjid, lalu berkata :” Hai abubakar, sesungguhnya rasulullah menyuruh engkau shalat dengan orang-orang itu. Beliau sibuk dengan dirinya.”
Tatkala abuubakar melihat mihrab Rasulullah saw kosong dari beliau, dia tidak mampu mengendalikan dirinya, lalu menjerit keras-keras dan tersungkur tak sadarkan diri, sehingga kaum musliminpun gaduh karenanya. Nabi saw mendengar kegaduhan itu lalu berkata : “Ya fatimah, teriakan dan kegaduhan apakah itu ?”............
Fatimah menjawab : Kaum muslimin gaduh, karena mereka kehilangan engkau.”
Rasulullah memanggil Ali ra. Dan al fadhal bin abbas, dan dengan bersandar kepada keduanya beliau keluar ke masjid dan shalat bersama mereka dua raka’at fajar pada hari senin itu., kemudian memalingkan wajahnya kepada orang-orang itu, lalu bersabda : “Hai sekalian kaum muslimin, kalian semua berada dalam titipan Allah swt dan perlindungannya. Senantiasalah kamu bertakwa dan taat kepada Allah swt.
Sesungguhnya aku akan meninggalkan dunia ini. Dan hari ini adalah hariku yang pertama di akhirat, dan hari yang terakhirku di dunia”.
Lalu beliaupun bangkit dan pergi kerumahnya.
Kemudian allah swt mewahyukan kepada malaikat maut : “Turunlah engkau kepada kekasihku dengan rupa yang paling indah, dan perlahanlah dalam mencabut ruhnya. Jika ia mengizinkan engkau masuk, maka masuklah. Dan jika tidak mengizinkan engkau masuk maka jangan masuk, dan pulanglah”.
Malaikat mautpun turun dengan muka seorang badui, katanya : “Assalamu’alaikum, hai penghuni rumah kenabian dan sumber kerasulan. Bolehkah aku masuk?...............”
Fatimah menjawab, seraya berkata : “Hai hamba Allah, sesungguhnya rasulullah sibuk dengan dirinya,”
Kemudian malaikat maut berseru kedua kalinya, seraya berkata : “ assalamu’alaikum hai Rasulullah, hai penghuni rumah kenabian dan sumber kerasulan. Bolehkah aku masuk ?”.................
Suara malaikat maut itupun didengar Rasulullah Saw, maka sabdanya : “Hai fatimah, siapakah dipintu?............”
Jawab fatimah : “Seorang laki-laki badui berseru, lalu aku katakan bahwa Rasulullah Saw sedang sibuk dengan dirinya. Kemudian dia berseru ketiga kalinya, lalu kau katakan seperti itu pula. Maka dia menatap kepadaku benar-benar, sehingga kulitku menggigil , hatiku takut, persendian-persendian ku pun gemetar dan berubah warnaku.”
Rasulullah Saw bersabda : “Tahukah siapa dia wahai fatimah ?................”
“Tidak...........” jawabnya.
Rasulullah Saw bersabda : “Dia adalah pemutus segala kelezatan, pemenggal segala keinginan, pencerai segala perkumpulan-perkumpulan, yang mengosongkan rumah dan meramaikan kubur-kubur.”
Maka Fatimah Ra pun menangis keras seraya berkata : “Oh celaka......................karena kematiannya penutup nabi-nabi. Oh bencana..............................., karena matinya sebaik-baik orang yang takwa dan terputusnya orang-orang yang suci. Alangkah menyesalnya atas terputusnya wahyu dari langit. Sesungguhnya hari ini aku takkan bisa lagi mendengar perkataanmu, dan takkan lagi aku dengar sesudah hari ini salammu.”
Maka berkatalah Rasulullah Saw: “ Janganlah engkau menangis, sesungguhnya engkaulah keluargaku yang pertama-tama menyusul aku.” Kemudian Rasulullah Saw bersabda pula :” Masuklah hai malaikat maut.” Maka diapun masuk, seraya berkata :”Assalamu’alaikum Wahai Rasulullha Saw”........
Jawab Rasulullah Saw :” Wa’alaikum salam hai malaikat maut”. Apakah engkau datang berkunjung, ataukah untuk mencabut nyawa................?”
Jawab malaikat maut :” Aku datang untuk berkunjung dan untuk mencabut nyawa, jika engkau mengizinkan aku, dan jika tidak maka aku akan kembali”
Rasulullah bersabda :” Hai malaikat maut, dimanakah engkau meninggalkan jibril........................?”
Dia menjawab :”Aku tinggalkan dia dilangit terendah, sedang malaikat lain berta’ziah kepadanya.” Dan tak lama kemudian turunlah jibril As, lalu duduk disisi kepala Rasulullah Saw maka berkatalah beliau Saw :” Tidakkah engkau tahu, bahwa perkara ini telah dekat.................?”
“Tentu ya Rasulallah Saw”, jawabnya.
Kabarkan kepadaku, kemuliaan apakah yang aku peroleh disisi Allah Swt..............?
Jawab jibril :” Sesungguhnya pintu-pintu langit telah di buka, dan para malaikta telah berbaris bershaf-shaf menunggu kedatangan ruhmu di langit, sedang pintu-pintu surga telah dibuka, dan bidadari seluruhnya telah berhias menunggu kedatangan ruhmu”.
“Alhamdulillah” kata beliau, kemudian katanya pula :” kabarkanlah kepadaku hai jibril, betapakah nasib umatku dihari kiamat.................?”
Jibril menjawab :” Aku kabarkan kepadamu bahwa Allah Swt telah berfirman : “ Sesungguhnya aku haramkan surga atas nabi-nabi yang lain, sebelum engkau memasukinya, dan aku haramkan atas umat-umat yang lain sebelum umatmu memasukinya.”
Maka berkatalah Rasulullah Saw : “ Sekarang barulah hatiku senang, dan hilanglah kesedihanku”. Kemudian kata beliau Saw : “ Hai malaikat maut, dekatlah kepadaku.” Maka malaikat itupun mendekat dan melaksanakan pencabutan ruhnya. Tatkala pencabutan ruh beliau mencapai pusatnya, Beliau Saw bersabda :” Hai jibril...................alangkah hebatnya kepedihan maut ini.” Maka Jibril pun memalingkan wajahnya dari beliau, sehingga beliau Saw berkata : “Hai jibril........................,apakah engkau tidak suka memandang kepada wajahku................?”
Jawab Jibri :” Wahai kekasih Allah Swt, siapakah yang kuat hatinya memandang kepada wajahmu dalam keadaan sakratul maut....................................?”
Annas bin Malik berkata :
“Ruh nabi Saw sampai kedadanya, sedang beliau bersabda :” Aku wasiatkan kepadamu shalat dan hamba sahayamu. Beliau terus mewasiatkan keduanya hingga terputuslah perkataannya”
Dan Ali Ra mengatakan pula :
“Sesungguhnya Rasulullah Saw, pada nafasnya yang terakhir menggerak-gerakkan bibirnya dua kali. Maka aku pasang telingaku, sehingga aku dapat mendengarnya berkata secara perlahan-lahan : “Umatku-umatku.” Rasulullah Saw meninggal dunia pada harri senin bulan Rabi’ul awal. Andainya dunia bisa kekal untuk seseorang niscaya Rasulullah Saw kekal disana.”
Dan diriwayatkan pula, bahwa Ali Ra telah meletakkan Rasulullah Saw diatas dipan untuk memandikannya, ketika tiba-tiba terdengarlah suatu seruan yang berseru dari sudut rumah dengan suara keras sekali :” Janganlah kalian memandikan Muhammad Saw, karena dia suci lagi mensucikan.”
Maka berpengaruhlah hal itu sedikit dalam diriku,” kata Ali Ra: “Siapakah kamu............? sesungguhnya nabi telah menyuruh kami melakukan hal itu...........!”
Dan tiba-tiba terdengar pula suatu seruan yang lain :” Hai Ali Ra, mandikanlah ia. Karena sesungguhnya seruan yang pertama tadi adalah iblis laknatullah, karena dengki kepada Muhammad Saw, dan bermaksud supaya Muhammad saw masuk kedalam kuburnya tidak dimandikan.”
Maka berkatalah Ali :” Semoga Allah membalas kebaikan kepadamu, karena kamu telah memberitahukan kepada ku, bahwa itu adalah Iblis yang terkutuk. Siapakah anda .......................?
Jawabnnya :” Akulah AlKhadhir . Aku menghadiri jenazah Muhammad Saw.”
Maka dimandikanlah Rasulullah oleh Ali Ra, sedang AlFadhal bin Abbas dan usamah bin zaid mengguyurkan air, sementara jibril As membawakan obat pengawet dari surga. Lalu mereka membungkus Rasulullah dan menguburkannya dikamar Aisyah Ra, pada malam rabu tengah malam, dan adapula yang mengatakan malam selasa.
Sedang Aisyah Ra berdiri diatas kubur Nabi Saw seraya berkata : “Wahai orang yang tak pernah memakai sutra dan tak pernah tidur diatas kasur yang empuk. Wahai orang yang keluar dari dunia, sedang perutnya tak pernah kenyang dengan roti gandum. Wahai orang yang lebih suka tikar dari pada ranjang. Wahai orang yang tak pernah tidur sepanjang malam, karena takut kepada neraka.”













Selasa, 14 Juni 2011

Cinta Siti Zulaikhah kepada Nabi Yusuf AS.

Inilah antara cinta yang paling masyhur termaktub di dalam Al-Quran. Semasa kecil Nabi Yusuf a.s telah dilemparkan ke dalam sumur tua yang ada di tengah padang pasir oleh saudara-saudara kandungnya yang mencemburuinya kerana kasih bapa mereka, Nabi Ya’qub kepada Nabi Yusuf a.s yang melebihi mereka. Nabi Yusuf a.s diketemukan dgn musafir lalu Nabi Yusuf a.s dibawa ke Mesir lalu dilelang. Lalu perdana menteri Mesir membelinya dan memelihara Nabi Yusuf a.s seperti anak kandungnya sendiri. Nabi Yusuf a.s membesar menjadi pemuda yang sangat tampan dan berkeperibadian yang sangat menawan.
Isteri Perdana Mesir adalah wanita yang cantik menawan rupawan, umurnya masih muda untuk berdamping dengan seorang perdana menteri. Namanya Zulaikhah.. Zulaikhah melihat Nabi Yusuf a.s membesar. Bila Nabi Yusuf a.s telah membesar menjadi seorang lelaki Zulaikhah terpesona dengan ketampanan Nabi Yusuf a.s. Zulaikhah cuba menggoda Nabi Yusuf a.s dengan berbagai cara. Namun tidak berhasil. Hinggalah satu masa, Zulaikhah memanggil Nabi Yusuf a.s ke kamarnya dan Zulaikhah mengunci bilik tersebut. Dia cuba menggoda Nabi Yusuf a.s sekali lagi. Namun orang yang telah terpilih sebagai rasul Allah ini sangat mapan imannya.. Allah telah menjaga hatinya dari gelojak nafsu kebanyakan lelaki yaitu wanita. Nabi Yusuf a.s coba melarikan diri, tetapi begitu kuat juga Zulaikhah mengejarnya.. Lalu tertariklah Zulaikhah akan baju yang dipakai Nabi Yusuf a.s sehingga terkoyak. Koyakan itu berlaku pada belakang badan Nabi Yusuf a.s.
Bila pintu terbuka terkejutlah keduanya kerana si perdana menteri telah berdiri di depan pintu. Zulaikhah menuduh Nabi Yusuf mencoba menodainya. Nabi Yusuf a.s mempertahankan kebenarannya yaitu zulaikhah lah yang mencoba menggodanya. Then,adalah seorang dari kaum kerabat mereka member penjelasan. Jika koyakan baju Nabi Yusuf a.s adalah di bahagian depan, yakni dadanya maka Nabi Yusuf a.s yang bersalah, jika koyakan itu di belakang maka Zulaikhah la yang bersalah. Jelaslah siapa yang bersalah. Tapi, oleh sebab perdana menteri ingin menutupi kebejadan isterinya dia meminta Nabi Yusuf tidak menceritakan hal ini kepada orang-orang. Tapi, dinding itu mampu mendengar. Kisah ini tersebar keseluruh pelosok Mesir. banyak yang mencemooh Zulaikhah.
Untuk membela dirinya, Zulaikhah mengadakan majlis dengan memanggil seluruh kaum wanita di Mesir. Mereka diberi makanan yang lazat-lezat. Di penghujung majlis Zulaikhah menghidangkan pada mereka lagi jamuan lalu disertakan dengan pisau. Semasa mereka memotong jamuan itu Zulaikhah meminta Nabi Yusuf a.s untuk keluar menampakkan diri kepada mereka. Ketika Nabi Yusuf a.s keluar, semua wanita yang hadir di majlis itu terpesona sehingga mereka melukai jari tangan mereka dengan pisau tanpa sadar. Lihatlah.. Ini baru pertama kali mereka melihat Nabi Yusuf a.s wajarlah Zulaikhah yang telah lama memandang Nabi Yusuf a.s, tergoda olehnya.

Para pegawai kerajaan Mesir akhirnya memasukkan Nabi Yusuf a.s ke dalam penjara tanpa batas waktu yang ditetapkan. Langkah ini bertujuan untuk menutup skandal isteri perdana menteri. Selama bertahun-tahun Nabi Yusuf a.s tinggal di dalam penjara sehingga Nabi Yusuf a.s berhasil menafsirkan mimpi raja Mesir. Raja Mesir memanggil Nabi Yusuf a.s untuk keluar dari penjara namun ditolak Nabi Yusuf a.s. Nabi Yusuf a.s meminta raja Mesir membesrsihkan namanya terlebih dahulu. Raja Mesir menurutinya. Dan semuanya berjalan lancar.. Nama Nabi Yusuf a.s telah bersih dan diangkat menjadi bendaharawanNegara.
Seiring dgn perkembangan zaman, usia Zulaikhah pun dimakan zaman, kini dia menjadi wanita tua dan papa, matanya rabun dan pendengarannya tidak tajam.

Tapi cintanya pada Nabi Yusuf a.s tidak pernah padam. Zulaikhah pada awalnya adalah seorang penyembah berhala tatkala dia mencoba menggoda Nabi Yusuf a.s. Selepas kejadian itu, dia menghancurkan seluruh berhala-berhalanya. Dia berpindah hati,dia hanya menyembah Allah SWT. Allah sentiasa mendengar rintihan hati Zulaikhah.
Zulaikhah berdoa:”Wahai Allahku, kini tiada lagi harta, kedudukan dan kecantikan yang kumiliki. Diriku hidup sebatang kara, tua, hina, dina dan papa. Engkau uji diriku dengan cinta kepada Yusuf a.s. Maka sambungkan cintaku kepada Yusuf a.s. Jikalau Engkau tidak berkenan mewadahi cintaku dgn Yusuf a.s. Maka ambillah cintaku di hati Yusuf a.s, agar aku tujukan segenap cintaku hanya kepada Engkau semata.”
Para malaikat terharu dan bersimpati dengan Zulaikhah, dan kemudian mereka memohon kepada Allah untuk membantu Zulaikhah. Lalu Allah berkata,”Wahai para malaikat, telah tiba saatnya menolong dirinya.”

Tatkala Nabi Yusuf a.s melalui tempat Zulaikhah tinggal, Zulaikhah memanggilnya. Nabi Yusuf a.s bertanya kepada Zulaikhah kemana perginya harta kekayaanmu? Kecantikanmu? Zulaikhah menjawab,”Semuanya terkubur oleh cintaku kepadamu wahai Yusuf a.s. ”
Lalu Nabi Yusuf a.s bertanya lagi,”Apa yang kau inginkan saat ini Zulaikhah?” Zulaikhah menjawab,”Aku inginkan 3 hal. Kecantikan, harta dan jalinan pernikahan.”
Nabi Yusuf a.s sangat terkejut mendengar permintaan itu lalu bergegas pergi dari situ.
Saat itu, Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Yusuf a.s melalui malaikat Jibril. Wahyu tersebut mengatakan yang Allah telah melamar Zulaikhah untuk Nabi Yusuf a.s. Para malaikat menjadi saksi pertunangan mereka. Nabi Yusuf a.s bertanya kepada malaikat Jibril,”Wahai Jibril, bukankah Zulaikhah sekarang ini tidak cantik lagi? Dia sudah tidak berharta dan tidak muda lagi?” Lalu berkatalah malaikat Jibril,”Allah berkuasa atas apa yang Dia kehendaki.”
Allah kemudian menganugerahkan kepada Zulaikhah kecantikan dan kejelitaan. Dia tampak muda, seperti gadis berusia 17 tahun, bahkan lebih menawan dari Zulaikhah yang pernah cuba menggoda Nabi Yusuf a.s.

Sepak Bola Api Attarmasi

Atturmusie : Ditengah tengah semarak-semaraknya negara eropa mengadakan pertandingan sepak bola antar club-club papan. Pemain-pemain tangguh dunia saling beradu dan mempertontonkan kepiawaian dan kelincahan mereka bermain dan memainkan si kulit bundar hingga menembus gawang musuh.
Olah raga Sepak Bola diperkirakan sudah ada semenjak 2-3 abad SM. Ia berasal dari China. Awalnya, di sana disebut Tsu Chu. Tsu berarti “menendang bola dengan kaki”. Sedangkan Chu artinya “bola dari kulit dan ada isinya”. Selanjutnya, permainan ini menyebar ke seluruh pelosok dunia dan paling digemari banyak orang.
Namun, berbeda dengan Tsu Chu yang bolanya terbuat dari kulit dan di dalam berisi angin, santri-santri Perguruan pondok Tremas pacitan biasa bermain sepak bola yang bolanya terbuat dari kobaran api. Setiap malam tahun baru hijriah Atau yang biasa dikenal dengan malam 1 syuro , santri-santri di Pesantren Tremas, arjosari, Pacitan merayakannya dengan pentas seni sepak bola api.Adapun tradisi permainan bola api ini sudah ada semenjak zamanya al magfurlah KH Hasyim Ihsan.Dengan tujuan memeriahkan tahun baru hijriyah dan memberikan semangat santri agar suka melakukan riyadhoh.
Sepak bola api sebetulnya tidak jauh berbeda dengan sepak bola pada umumnya. Hanya saja, bolanya terbuat dari buah kelapa yang sudah kering, kemudian dikuliti lapisan luarnya. Setelah itu, di rendam di minyak tanah selama beberapa minggu. Pada saat akan dimainkan, bolanya dibakar dan di mainkan laksana menendang bola umumnya pemain bola.
Berbeda dengan sepak bola biasa, sepak bola api tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik, keberanian, kecerdikan, kepiawaian serta ketangkasan dalam memainkan bola, melainkan harus dibekali ketangguhan psikis dan kekuatan spiritual. Sebelum bermain, para santri harus melewati “ritual khusus” agar tahan panas dan tidak mempan api.
Mereka harus berpuasa mutih selama 7 atau 21 hari dan di akhiri dengan merendam diri di air sungai,dan tentunya juga mengamalkan aurad-aurad (wiridan/bacaan) tertentu, yang dibaca di waktu-waktu khusus, serta menghindari makanan-makanan yang dimasak dengan api (bila al-nar), mengandung unsur nyawa (bila al-ruh), dan biasanya diakhiri dengan “matigeni” (puasa satu hari satu malam tanpa tidur).
Setelah melewati ”ritual” tersebut, para santri memiliki kekuatan tahan panas dan tidak mempan api, sehingga dengan leluasa menendang, memegang, bahkan menyundul bola api tanpa merasakan panas, gosong, apalagi terbakar. Seolah-olah api itu sudah “ditundukkan” dan “dijinakkan” sehingga tidak lagi berbahaya, malah dijadikan tontonan dan permainan.
Permainan bola api tersebut seakan telah membalik ketentuan dan keteraturan hukum alam. Api yang seharusnya panas dan membakar, tidak lagi tunduk dan patuh pada asal kejadiannya.
Bukan tontonan tapi tuntunan
Suatu ketika sebuah stasiun televisi swasta melakukan liputan khusus pertandingan sepak bola api untuk ditayangkan pada program khusus di televisi tersebut. Di tengah-tengah permainan, tiba-tiba host acara tersebut yang kebetulan orang Bule meminta ikut pertandingan. Tanpa puasa dan tanpa melewati ritual khusus, si Bule berbaur mengikuti pertandingan sampai selesai. Ternyata, ia tidak gosong juga tidak terbakar. Mengapa?
Memang, permainan sepak bola api bukanlah satu-satunya tradisi milik santri di Pesantren Tremas Pacitan, melainkan di daerah-daerah lain di Indonesia juga mempunyai tradisi yang sama. Bahkan, di daerah tertentu, bola api dimainkan oleh anak-anak kecil. Namun, rata-rata menggunakan trik dan kecepatan kaki sehingga tidak panas dan tidak sampai terbakar.
Dengan demikian, kalau hanya sekadar tontonan dan hiburan, bola api bisa dimainkan oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun. Sebagaimana ketika pemodal (media massa) mengambil alih tradisi ini sebagai sebuah komoditas yang diproduksi, direproduksi secara massal, ia tidak lagi memiliki makna apa-apa selain sebuah “pertunjukan” yang berorientasi materi.
Tetapi, bagi santri-santri di Pesantren Tremas pacitan, sepak bola api bukanlah sekadar tontonan yang menghibur, melainkan mengandung sebuah tuntunan, pesan dan dakwah. Untuk memainkan permainan langka ini, para santri harus melakukan latihan spiritual (riadloh), seperti puasa dan menghindari makanan-makanan tertentu.
Dalam diri setiap manusia terdapat unsur (anasir) api. Api adalah nafsu yang membakar, menghuni, sekaligus menguasai setiap manusia. Orang yang membiarkan dirinya terbakar oleh nafsu, maka seluruh sikap, prilaku, dan tindakan akan berpotensi merusak. Sehingga, timbulah kekacauan (chaos), kerusakan, ketidakstabilan, dan disharmoni.
Oleh karena itu, agar hidup manusia tidak didikte dan dikendalikan oleh nafsu, maka ia harus dijinakkan dengan cara berpuasa dan melakukan keselarasan dan keseimbangan (harmoni) dengan alam (pantangan memakan makanan yang mengandung unsur nyawa dan dimasak dengan api). Dengan ini, terjadilah keseimbangan, keselarasan, dan keharmonisan hidup dan kehidupan.
Bola api, bagi santri-santri Pondok Tremas Pacitan, adalah semacam ritual olah batin atau latihan spiritual yang tujuannya untuk mendekatkan diri dengan sedekat-dekatnya kepada Tuhan, sekaligus menunjukkan kekuasaan-Nya yang tidak terbatas, yang dikemas dalam bentuk olah raga dan hiburan.
Itulah tradisi santri-santri tremas, semoga ada hikmahnya Ami...n.
Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger templates