Senin, 20 Juni 2011

Wafatnya Nabi Muhammad Saw.

Bismillahir rahmaanir rahim.
Al-yauma akmaltu lakum diinakum wa atmamtu ‘alaikum ni’matii wa radhiitu lakumul islaamadiinan.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi maha Penyayang
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam jadi agama bagimu.” (QS. Al-Maidah : 3)

Tafsir :
(Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu) dengan pertolongan dan dimenangkan atas agama-agama lain seluruhnya, atau dengan ditetapkan dasar-dasar akidah dan ditentukannya prinsip-prinsip syari’at dan aturan.
(Dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku) dengan petunjuk dan taufik, atau dengan disempurnakannya agama, atau dengan terbukanya kota Makkah dan dihancurkannya tonggak kejahiliahan.
(Dan telah Aku ridhai islam) telah Aku pilih islam bagimu (menjadi agama) diantara agama-agama lain, dan itulah agama benar di sisi Allah Swt, yg lain tidak. (Qadhi Baidhawi)
Diriwayatkan dari Nabi Saw bahwa beliau bersabda :
Qaala lii jibraa-ilu : Ya Muhammadu innallaha ta’aalaa khalaqa baharan min waraa’i jabali Qaafin wafil bahri samakun yushallii ‘alaika faman akhdza minhu samakatan yabisat yadaahu wa tashiruss samakatu min jumlatil ahjaari.
“Jibril berkata kepada ku: “ya muhammad saw, sesungguhnya Allah Swt telah menciptakan sebuah lautan disebrang gunung Qaf. Di laut itu terdapat iakan yang bersholawat kepadamu. Maka barang siapa mengambil seekor ikan dari laut itu, maka kedua tangannya akan layu, sedang ikan itu akan tergolong batu-batu”.
Hadist ini menunjukkan, bahwa apabila seseorang bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw dan malaksanakan shalat lima waktu berjama’ah, maka dia akan selamat dari malaikat Zabaniah dan dari azab neraka.
Diriwayatkan bahwa setelah turunnya ayat ini menangislah Umar ra, maka berkatalah Nabi Saw: “mengapa kau menanigs wahai Umar.....?”
Jawabnya : ”aku menangis, karena dulu kita senantiasa ditambahi agama kita. Dan apabila agama kita telah sempurna, maka sesungguhnya tidak ada suatu apapun yang telah sempurna kecuali berkurang”.
Maka jawab Nabi : “kau benar”. (Abus su’ud).
Dan telah diriwayatkan pula, bahwa ayat ini di turunkan sesudah Ashar pada hari jum’at di Arafah, dikala haji Wada’, sedang Nabi berwukuf di Arafah di atas seekor unta. Dan setelah ayat ini tidak turun lagi satupun kefardhuan. Ketika turunnya ayat ini Nabi Saw tidak kuat menanggung makna-maknanya. Maka beliau bersandar pada untanya, sehingga unta itupun mendekam, maka turunlah Jibril As, lalu berkata : “Ya Muhammad bahwasannya pada hari ini selesailah sudah urusan agamamu, dan berhentilah apa yang di perintahkan Tuhan mu dan apa yang Ia larang terhadapmu. Maka kumpulkanlah sahabat-sahabatmu dan beritahukan kepadanya bahwa aku takkan turun lagi sesudah ini kepadamu”.
Maka pulanglah Nabi Saw dari makkah ke madinah. Lalu beliau kumpulkan para sahabatnya, dan beliau bacakan ayat tersebut kepada mereka, lalu beliau beritahukan kepadanya apa yang telah di katakan Jibril As. Maka para sahabatnya gembira seraya mengatakan : “Sesungguhnya telah sempurna agama kita” selain Abu bakar RA. Adapun dia, benar-benar sedih, lau datang kerumahnya dan ditutup pintunya, lalu tenggelam dalam tangis sinag dan malam. Hal itu akhirnya di dengar para sahabat yang lain, maka mereka pun berkumpul lalu datang kerumah Abu bakar Ra, dan berkata : “ Hai Abu bakar, kenapakah anda menangis saat bergembira dan bersuka ria, di karenakan Allah Swt telah menyempurnakan agama kita ?..............
Jawab Abu bakar Ra : “Hai sahabat-sahabat ku, kalian tidak tahu musibah apa yang menimpamu. Tidakkah kalian mendengar, bahwasannya apabila suatu perkara telah sempurna, maka mulailah ia berkurang. Dan ayat ini memberitahukan tentang perpisahan kita, tntang Al-Hasan dan Al-Husain yang menjadi yatim, dan istri-istri nabi yang akan menjadi janda. Maka terdengarlah jeritan diantara para sahabatnya itu, dan mereka menangis semua. Lalu yang lain mendengar suara tangisan itu dari kamar Abu Bakar Ra, lalu mereka datang kepada Nabi Saw, seraya berkata : “Ya Rasulallah kami tidak tahu akan hal para sahabat-sahabat itu. Hanya saja kami mendengar suara tangisan dan jerit mereka”.
Maka berubahlah roman Nabi Saw, hingga cepat-cepat bangkit dan sampailah beliau kepada para sahabat-sahabatnya itu, dimana beliau melihat mereka dalam keadaan seperti itu. Maka tanya beliau : “Kenapakah kalian menangis?.....................”
Ali Ra menjawab : ”Sesungguhnya Abu bakar berkata : ”sesungguhnya aku mendengar dari ayat ini bau wafat Rasulullah Saw, lantas benarkah ayat ini menunjukkan wafat mu wahai Rasulullah ?...........
Jawab Nabi Saw: “Benarlah apa yang dikatakan Abu bakar itu. Sesungguhnya telah dekat kepergianku dari sisimu, dan telah tiba saat perpisahan ku dengan mu”.
Dan hal ini juga telah menunjukkan, bahwa beliau adalah sahabat yang paling alim.
Tatkala Abu bakar mendengar itu, maka menjeritlah ia keras-keras lalu tersungkur tidak tersadarkan diri, sedang Ali gemetar, sementara sahabat-sahabat lainnya terguncang ,takut semuanya danmenangis hebat, sehingga ikut menangis pulalah gunung-gunung dan batu-batu bersama mereka, serta malaikat-malaikta di langit. Dan ikut menangis pulalah cacing-cacing dan binatang di hutan-hutan da lautan.
Selanjutnya Nabi Saw bersalaman dengan sahabat-sahabatnya satu persatu, berpamitan dengan mereka, maka menangislah seraya berwasiat kepadanya . Kemudian Nabi Saw masih sempat hidup setelah turun ayat ini selama delapan puluh satu hari. Dan ada pula yang mengatakan setelah turunnya firman Allah Swt :
Yastaftuunaka qulillahu yuftiikum fil-kalaalati.
“Mereka meminta fatwa kepadamu, katakanlah, “ Allah memberi fatwa kepadamu tentang kekalahan................”
Beliau Saw masih sempat hidup sesudah itu selama 50 hari. Dan tatkala turunnya firman Allah swt :
Laqad jaa-akum rasulun min anfusikum.
“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri”.
Setelah itu beliau masih sempat hidup selama 35 hari. Dan tatkala turunnya Firman Allah Swt :
Wattaqqu yauman turja’uuna fiihi ilallahi.
“Dan peliharalah dirimu dari (azab pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah........”
Sesudah itu beliau masih hidup selama dua 21 hari. Dan ayat ini adalah ayat Alqur’an yang terakhir kali diturunkan.Dan sesudah turunnya ayat ini Rasulullah Saw suatu hari naik mimbar, lalu menyampaikan sebuat kuthbah yang mengakibatkan menangisnya semua mata, takutnya semua hati, dan menggigilnya semua badan orang. Beliau menyampaikan kabar gembira dan peringatan.
Dan diriwayatkan dari Ibnu Abbas Ra, bahwasanya tatkala mendekati wafatnya nabi Saw, beliau menyuruh bilal supaya menyeru orang untuk shalat . Maka bilal pun menyeru, dan berkumpulah para sahabat Muhajirin dan Anshar ke masjid rasulullah saw, beliau melakukan dua raka’at shalat yang ringan bersama para sahabat. Kemudian naiklah beliau ke mimbar, lalu memuja Allah dan kepadanya, dan disampaikanlah olehnya suatu khutbah yang menyentuh hati, yang karenanya semua hati siapapun merasa takut dan mata siapapun menangis.
Kemudian sabda beliau kepadanya :
“Hai sekalian kaum muslimin, sesungguhnya aku adalah seorang nabi, penasehat dan penyerumu kepada Allah swt, dengan izinNya. Dan aku, bagimu sekalian, bagai seorang saudara yang belas kasih atau ayah yang penyayang. Barang siapa yang teraniaya olehku, maka hendaklah ia berdiri dan membalas kepadaku sebelum adanya pembalasan di hari kiamat”.
Namun tidak seorang pun yang berdiri menuju belia, sehingga belia berkata kedua-ketiga kali. Maka bangkitlah seorang laki-laki benama Ukasyah bin muhshan. Dia berdiri di depan nabi, lalu berkata : “ Aku tebus engkau denga ayah ibuku, Ya Rasulallah, seraya engkau tidak menyeru kepada kami berkali-kali, niscaya aku takkan berani melakukan hal itu sedikitpun. Sesungguhnya aku pernah menyertaimu di perang Badar. Untaku berdekatan dengan untamu, lalu aku turun dan mendekati engkau, sehingga aku mencium pahamu. Maka engkaupun mengangkat tongkatmu yang digunakan untuk memukul unta supaya berjalan cepat, namun dengan tongkatmu itu engkau telah memukul pingggangku. Aku tidak tahu apakah engkau sengaja , ya Rasulallah, apakah engkau bermaksud memukul untamu?..............”
Bilal keluar masjid, sedang tangannya berada diatas kepalanya seraya berkata : “Ini rasulullah menyerahkan dirinya di qishash”.
Bilal mengetuk pintu fatimah, maka kata fatimah : siapa di pintu?....
Jawab bilal : “Aku datang kepadamu untuk mengambil tongkat Rasulullah.”
Fatimah bertanya : “Hai bilal, apa yang hendak dilakukan ayahku dengan tongkat itu”?........
Jawab bilal : “Hai fatimah, sesungguhnya ayahmu mempersilahkan dirinya di qhishas”
Fatimahberkata : hai bilal siapa yang sampai hati mengqishash rasulillah?............
Dan diambillah tongkat oleh bilal itu, lalu masuk masjid dan menyerahkan tongkat itu kepada Rasulullah, sedang rasulullah menyerahkannya kepada Ukasyah.
Tatkala abubakar dan umar menyaksikan hal itu, maka keduanya bangkit lalu berkata : “Hai ukasyah, kami ada di depan mu, maka qhisashlah kami, dan jangan kamu qishash nabi saw”.
Namun Rasulullah bersabda : “Duduklah kalian, sesungguhnya Allah swt mengetahui kedudukan kalian. “
Ali Ra, pun bangkit lalu berkata : “Hai uksyah, selama hidup aku berada dihadapan Nabi, tidak sampai hati ku mengqhishash Rasulullah, inilah pinggangku dan perutku, qhishashlah aku dengan tangan mu dan deralah aku dengan tanganmu.”
Rasulullah saw bersabda : “hai ali, Allah telah mengetahui kedudukan dan niatmu.”
Selanjutnya hhasan dan husain bangkit lalu berkata : “Hai ukasyah, tidakkah kamu mengenal kami, bahwa kami adalah cucu Rasulullah saw, dan qhishash terhadap kami sama dengan qishash terhadap Rasulullah saw, “?.............
Nabi saw pun berkata : “ Duduklah wahai kedua bola mataku, “Kemudian pula sabda Nabi saw: Hai ukasyah pukullah aku, kalau engkau hendak memukul,”
Ukasyah menjawab : “Yarasulallah saw : engkau telah memukul aku dalam keadaan tidak berbaju,” maka Rasulullah saw melepaskan baju. Tiba-tiba kaum muslimin menjerit-jerit dan menangis . Dan tatkala Ukasyah melihat kepada tubuh Rasul yang putih, diapun mendekap dan mencium puunggung Rasulullah seraya berkata : “ aku tebus engkau dengan nyawaku, ya Rasulullah. Siapakah yang akan sampai hati mengqishash engkau, ya Rasulullah !..............
Sesungguhnya aku lakukan hal ini, tak lain karena berharap agar tubuhku bersentuhan dengan tubuhmu yang mulia, serta di peliharalah aku kiranya oleh tuhan ku, dengan kehormatan mu dari neraka.”
Maka sabda Nabi saw : “ketahuilah barang siapa inginj melihat penghuni surga, maka hendaklah melihat kepada orang ini,. Maka bangkitlah kaum muslimin, menciumi diantara kedua mata Ukasyah, seraya berkata :”beruntunglah engkau , engkau telah memperoleh derajat yang tinggi dan berteman dengan Muhammad saw dalam surga.
Ibnu Mas’ud berkata : “tatkala wafat nabi saw telah dekat, kami berkumpul dirumah ibu kita, Aisyah Ra. Kemudian Nabi memandang kepada kami, mmaka berlinanglah kedua matanya, lalu bersabda : “selamat datang semoga Allah mengasihi kalian. Aku berwasiat kepadamu sekalian, supaya bertaqwa dan ta’atb kepada Allah. Sesungguhnya telah dekat perpisahan dan telah hampir pulang kepada Allah Swt, dan kepada surga ma’wa. Maka hendaklah ali memandikan ku, al fadhal bin abbas yang mengucurkan air, dan usamah bin zaed membantu keduanya. Dan bungkuslah akun dengan pakaian-pakaian ku jika kalian mau, atau kain putih dari yaman. Apabila kalian telah memandikanku, taruhlah aku diatas dipanku dalam rumahku ini, dipinggir liangku. Kemudian keluarlah dariku sebentar, karena yang pertama kali menyalati aku adalah Allah Swt, barulah jibril, kemudian mikail, terus israfil, kemudian malaikat maut bersama tentaranya, dilanjutkan malaikat lainnya, sesudah itu masuklah kalian kedekatku, kelompok demi kelompok, lalu shalatilah aku.”
Tatkala mendengar perpisahan Nabi, mereka menjerit dan menangis, seraya berkata : “YaRasululllah, engkau adalah rasul kami, pemersatu kami dan pemimpin urusan kami. Jika engkau pergi, kepada siapakah kami kembali ?............
Rasulullah Saw menjawab : “Aku tinggalkan kalian semua dengan hujjah dan thariqah, yang putih, dan aku tinggalkan untukmu dua penasehat, yang bisa bicara dan yhang diam. Yang berbicara adalah Al-Qur’an, dan yang diam adalah maut. Apabila kalian mengalami urusan yang sulit, maka kembalilah pada Alqur’an dan assunah. Dan apabila hati kalian keras maka lunakanlah dengan memikirkan ihwal mati”.
Rasulullah menderita sakit pada akhir bulan shafar, beliau sakit sealam 18 hari, dimana orang-orang menjenguknya. Sakit yang membawanya mati mulai dari pusing yang beliau alami. Beliau dibangkitkan pada hari senin, juga meninggal dunia pada hari senin. Dan tatkala hari senin tiba, sakitnya menjadi berat. Maka bilal mengumandangkan adzan shubuh dan berdiri di pintu rasulullah , maka katanya : “Assalamu’alaika, ya Rasulullah !...........
Fatimah berkata : “Sesungguhnya Rasulullah tengah sibuk dengan dirinya, Maka bilal pun masuk masjid, dan tidak paham perkataan fatimah. Dan tatkala pagi mulai terang, bilal datang kedua kalinya dan berdiri di pintu Rasul, lalu berkata seperti tadi. Rasulullah mendengar suara bilal lalu bersabda : “Masuklah hai bilal, sesungguhnya aku sibuk dengan diriku dan tersa berat olehku sakitku ini. Hai bilal suruhlah Abubakar shalatb dengan orang-orang itu”.
Maka keluarlah bilal seraya menangis dan meletakkan tangan di atas kepala, sambil berseru : “oh bencana, putuslah harapan dan remuklah punggung. Oh andai aku tak pernah dii lahirkan oleh ibuku.” Bilal masuk masjid, lalu berkata :” Hai abubakar, sesungguhnya rasulullah menyuruh engkau shalat dengan orang-orang itu. Beliau sibuk dengan dirinya.”
Tatkala abuubakar melihat mihrab Rasulullah saw kosong dari beliau, dia tidak mampu mengendalikan dirinya, lalu menjerit keras-keras dan tersungkur tak sadarkan diri, sehingga kaum musliminpun gaduh karenanya. Nabi saw mendengar kegaduhan itu lalu berkata : “Ya fatimah, teriakan dan kegaduhan apakah itu ?”............
Fatimah menjawab : Kaum muslimin gaduh, karena mereka kehilangan engkau.”
Rasulullah memanggil Ali ra. Dan al fadhal bin abbas, dan dengan bersandar kepada keduanya beliau keluar ke masjid dan shalat bersama mereka dua raka’at fajar pada hari senin itu., kemudian memalingkan wajahnya kepada orang-orang itu, lalu bersabda : “Hai sekalian kaum muslimin, kalian semua berada dalam titipan Allah swt dan perlindungannya. Senantiasalah kamu bertakwa dan taat kepada Allah swt.
Sesungguhnya aku akan meninggalkan dunia ini. Dan hari ini adalah hariku yang pertama di akhirat, dan hari yang terakhirku di dunia”.
Lalu beliaupun bangkit dan pergi kerumahnya.
Kemudian allah swt mewahyukan kepada malaikat maut : “Turunlah engkau kepada kekasihku dengan rupa yang paling indah, dan perlahanlah dalam mencabut ruhnya. Jika ia mengizinkan engkau masuk, maka masuklah. Dan jika tidak mengizinkan engkau masuk maka jangan masuk, dan pulanglah”.
Malaikat mautpun turun dengan muka seorang badui, katanya : “Assalamu’alaikum, hai penghuni rumah kenabian dan sumber kerasulan. Bolehkah aku masuk?...............”
Fatimah menjawab, seraya berkata : “Hai hamba Allah, sesungguhnya rasulullah sibuk dengan dirinya,”
Kemudian malaikat maut berseru kedua kalinya, seraya berkata : “ assalamu’alaikum hai Rasulullah, hai penghuni rumah kenabian dan sumber kerasulan. Bolehkah aku masuk ?”.................
Suara malaikat maut itupun didengar Rasulullah Saw, maka sabdanya : “Hai fatimah, siapakah dipintu?............”
Jawab fatimah : “Seorang laki-laki badui berseru, lalu aku katakan bahwa Rasulullah Saw sedang sibuk dengan dirinya. Kemudian dia berseru ketiga kalinya, lalu kau katakan seperti itu pula. Maka dia menatap kepadaku benar-benar, sehingga kulitku menggigil , hatiku takut, persendian-persendian ku pun gemetar dan berubah warnaku.”
Rasulullah Saw bersabda : “Tahukah siapa dia wahai fatimah ?................”
“Tidak...........” jawabnya.
Rasulullah Saw bersabda : “Dia adalah pemutus segala kelezatan, pemenggal segala keinginan, pencerai segala perkumpulan-perkumpulan, yang mengosongkan rumah dan meramaikan kubur-kubur.”
Maka Fatimah Ra pun menangis keras seraya berkata : “Oh celaka......................karena kematiannya penutup nabi-nabi. Oh bencana..............................., karena matinya sebaik-baik orang yang takwa dan terputusnya orang-orang yang suci. Alangkah menyesalnya atas terputusnya wahyu dari langit. Sesungguhnya hari ini aku takkan bisa lagi mendengar perkataanmu, dan takkan lagi aku dengar sesudah hari ini salammu.”
Maka berkatalah Rasulullah Saw: “ Janganlah engkau menangis, sesungguhnya engkaulah keluargaku yang pertama-tama menyusul aku.” Kemudian Rasulullah Saw bersabda pula :” Masuklah hai malaikat maut.” Maka diapun masuk, seraya berkata :”Assalamu’alaikum Wahai Rasulullha Saw”........
Jawab Rasulullah Saw :” Wa’alaikum salam hai malaikat maut”. Apakah engkau datang berkunjung, ataukah untuk mencabut nyawa................?”
Jawab malaikat maut :” Aku datang untuk berkunjung dan untuk mencabut nyawa, jika engkau mengizinkan aku, dan jika tidak maka aku akan kembali”
Rasulullah bersabda :” Hai malaikat maut, dimanakah engkau meninggalkan jibril........................?”
Dia menjawab :”Aku tinggalkan dia dilangit terendah, sedang malaikat lain berta’ziah kepadanya.” Dan tak lama kemudian turunlah jibril As, lalu duduk disisi kepala Rasulullah Saw maka berkatalah beliau Saw :” Tidakkah engkau tahu, bahwa perkara ini telah dekat.................?”
“Tentu ya Rasulallah Saw”, jawabnya.
Kabarkan kepadaku, kemuliaan apakah yang aku peroleh disisi Allah Swt..............?
Jawab jibril :” Sesungguhnya pintu-pintu langit telah di buka, dan para malaikta telah berbaris bershaf-shaf menunggu kedatangan ruhmu di langit, sedang pintu-pintu surga telah dibuka, dan bidadari seluruhnya telah berhias menunggu kedatangan ruhmu”.
“Alhamdulillah” kata beliau, kemudian katanya pula :” kabarkanlah kepadaku hai jibril, betapakah nasib umatku dihari kiamat.................?”
Jibril menjawab :” Aku kabarkan kepadamu bahwa Allah Swt telah berfirman : “ Sesungguhnya aku haramkan surga atas nabi-nabi yang lain, sebelum engkau memasukinya, dan aku haramkan atas umat-umat yang lain sebelum umatmu memasukinya.”
Maka berkatalah Rasulullah Saw : “ Sekarang barulah hatiku senang, dan hilanglah kesedihanku”. Kemudian kata beliau Saw : “ Hai malaikat maut, dekatlah kepadaku.” Maka malaikat itupun mendekat dan melaksanakan pencabutan ruhnya. Tatkala pencabutan ruh beliau mencapai pusatnya, Beliau Saw bersabda :” Hai jibril...................alangkah hebatnya kepedihan maut ini.” Maka Jibril pun memalingkan wajahnya dari beliau, sehingga beliau Saw berkata : “Hai jibril........................,apakah engkau tidak suka memandang kepada wajahku................?”
Jawab Jibri :” Wahai kekasih Allah Swt, siapakah yang kuat hatinya memandang kepada wajahmu dalam keadaan sakratul maut....................................?”
Annas bin Malik berkata :
“Ruh nabi Saw sampai kedadanya, sedang beliau bersabda :” Aku wasiatkan kepadamu shalat dan hamba sahayamu. Beliau terus mewasiatkan keduanya hingga terputuslah perkataannya”
Dan Ali Ra mengatakan pula :
“Sesungguhnya Rasulullah Saw, pada nafasnya yang terakhir menggerak-gerakkan bibirnya dua kali. Maka aku pasang telingaku, sehingga aku dapat mendengarnya berkata secara perlahan-lahan : “Umatku-umatku.” Rasulullah Saw meninggal dunia pada harri senin bulan Rabi’ul awal. Andainya dunia bisa kekal untuk seseorang niscaya Rasulullah Saw kekal disana.”
Dan diriwayatkan pula, bahwa Ali Ra telah meletakkan Rasulullah Saw diatas dipan untuk memandikannya, ketika tiba-tiba terdengarlah suatu seruan yang berseru dari sudut rumah dengan suara keras sekali :” Janganlah kalian memandikan Muhammad Saw, karena dia suci lagi mensucikan.”
Maka berpengaruhlah hal itu sedikit dalam diriku,” kata Ali Ra: “Siapakah kamu............? sesungguhnya nabi telah menyuruh kami melakukan hal itu...........!”
Dan tiba-tiba terdengar pula suatu seruan yang lain :” Hai Ali Ra, mandikanlah ia. Karena sesungguhnya seruan yang pertama tadi adalah iblis laknatullah, karena dengki kepada Muhammad Saw, dan bermaksud supaya Muhammad saw masuk kedalam kuburnya tidak dimandikan.”
Maka berkatalah Ali :” Semoga Allah membalas kebaikan kepadamu, karena kamu telah memberitahukan kepada ku, bahwa itu adalah Iblis yang terkutuk. Siapakah anda .......................?
Jawabnnya :” Akulah AlKhadhir . Aku menghadiri jenazah Muhammad Saw.”
Maka dimandikanlah Rasulullah oleh Ali Ra, sedang AlFadhal bin Abbas dan usamah bin zaid mengguyurkan air, sementara jibril As membawakan obat pengawet dari surga. Lalu mereka membungkus Rasulullah dan menguburkannya dikamar Aisyah Ra, pada malam rabu tengah malam, dan adapula yang mengatakan malam selasa.
Sedang Aisyah Ra berdiri diatas kubur Nabi Saw seraya berkata : “Wahai orang yang tak pernah memakai sutra dan tak pernah tidur diatas kasur yang empuk. Wahai orang yang keluar dari dunia, sedang perutnya tak pernah kenyang dengan roti gandum. Wahai orang yang lebih suka tikar dari pada ranjang. Wahai orang yang tak pernah tidur sepanjang malam, karena takut kepada neraka.”













Tidak ada komentar:

Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger templates